Bertempat di Jl. Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa Somba Opu Gowa Sulawesi Selatan, terdapat sebuah bangunan yang dulunya merupakan istana tempat kediaman raja-raja gowa. Balla Lompoa sendiri dalam bahasa makassar berarti rumah besar atau rumah kebesaran. Di dalam museum terdapat berbagai macam peninggalan kerajaan termasuk benda2 pusaka, mahkota dan berbagai perhiasan berharga serta terpampang pula silsilah keluarga kerajaan gowa. tersebutlah sebuah nama di bagian bawah silsilah yang membuat gw agak tercengang, yaitu Setiawan Djodi! (cmiiw, karena gw ke museum ini udh bertahun2 lalu lamanya).
Mengutip dari kompas, Istana Balla Lompoa dibangun pada tahun 1936 pada masa pemerintaan Raja Gowa ke-31 yaitu I Mangngi-mangngi Daeng Matutu dan pernah direstorasi pada tahun 1978-1980. bangunan utama istana berukuran 60×40 meter dan ruang penerima tamu berukuran 40×4.5 meter. seluruh bangunan dan atapnya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. bangunan ini merupakan bangunan khas bugis yaitu berupa rumah panggung dan memiliki banyak jendela. menurut banyak pengakuan, banyak hal ghoib dan mistis bisa ditemui di tempat ini. dan setiap ada perayaan Idul Adha, katanya sering diadakan upacara adat pencucian benda-benda pusaka kerajaan. sayangnya istana kini sepi pengunjung. entah, mungkin karena lokasinya yang tidak seperti Benteng Fort Rotterdam yang berada di tengah kota makassar.
Mengutip dari kompas, Istana Balla Lompoa dibangun pada tahun 1936 pada masa pemerintaan Raja Gowa ke-31 yaitu I Mangngi-mangngi Daeng Matutu dan pernah direstorasi pada tahun 1978-1980. bangunan utama istana berukuran 60×40 meter dan ruang penerima tamu berukuran 40×4.5 meter. seluruh bangunan dan atapnya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. bangunan ini merupakan bangunan khas bugis yaitu berupa rumah panggung dan memiliki banyak jendela. menurut banyak pengakuan, banyak hal ghoib dan mistis bisa ditemui di tempat ini. dan setiap ada perayaan Idul Adha, katanya sering diadakan upacara adat pencucian benda-benda pusaka kerajaan. sayangnya istana kini sepi pengunjung. entah, mungkin karena lokasinya yang tidak seperti Benteng Fort Rotterdam yang berada di tengah kota makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar